Mengenal Bagaimana Mekanisme Pembentukan Jerawat
Jerawat datang dalam banyak jenis. Pada umumnya jerawat disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat akibat penumpukan minyak, kotoran, sel kulit mati dan infeksi bakteri. Namun, ada juga bentuk jerawat yang berkembang dari gesekan atau tekanan berulang pada kulit dalam jangka waktu yang lama, yang dikenal sebagai acne mechanicala. Apa itu?
Bagaimana mekanisme pembentukan jerawat?
Menurut laporan ilmiah yang diterbitkan dalam JAMA Dermatology, jerawat mekanis adalah jenis jerawat yang terjadi akibat gesekan, gesekan, peregangan, tekanan, atau panas berulang dari suatu benda yang menyentuh permukaan kulit dalam waktu lama.
Timbulnya jerawat dapat terjadi sebagai akibat dari berbagai kebiasaan sehari-hari yang Anda lakukan, seperti memakai helm dengan tali, topi dengan tali, ransel atau ransel, bra atau pakaian ketat dan alat musik yang diperlukan. penyangga dan dagu (seperti biola).
Dengan penggunaan terus menerus yang lama, salah satu item ini akan tahan terhadap panas dan keringat yang keluar dari kulit. Nah, gesekan atau tekanan yang dilakukan berulang kali akan menyumbat atau mengiritasi folikel rambut atau pori-pori kulit dan menyebabkan ruam.
Akibatnya, muncul benjolan merah besar berupa jerawat. Jerawat jenis ini bisa muncul di wajah atau bagian tubuh lainnya, seperti punggung, bahu, dan bokong.
Siapa yang berisiko terkena jerawat mekanis?
Sebenarnya, siapa pun bisa mengalami jerawat mekanis. Namun, mekanisme jerawat jenis ini lebih sering dialami oleh:
Atlet dan penggemar olahraga
Atlet dan penggemar olahraga lebih rentan terhadap jerawat mekanis. Pasalnya, para atlet dan peminat olahraga seringkali menggunakan peralatan olahraga yang berbeda, seperti topi atau pembalut, yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat akibat gesekan atau tekanan dari benda-benda di permukaan kulit. Dengan penggunaan jangka panjang, bahkan jika kulit berkeringat, jerawat mekanis dapat terjadi.
Prajurit
Tentara juga berisiko tinggi mengembangkan mekanisme jerawat karena mereka sering bekerja di cuaca panas hingga lembab. Kondisi ini juga diperparah dengan penggunaan peralatan yang dapat berulang kali menggosok atau menekan permukaan kulit.
Orang yang rentan terhadap jerawat
Pemilik kulit rawan jerawat umumnya lebih rentan untuk mengembangkan mekanisme jerawat. Karena jerawat mekanis tumbuh lebih mudah daripada jerawat vulgaris, orang dengan kulit rawan jerawat juga berisiko lebih besar terkena jerawat mekanis.
Kapan Anda harus ke dokter?
Sebagian besar masalah jerawat mekanis ringan dapat diobati dengan obat yang dijual bebas. Namun, jika obat yang dijual bebas tidak memperbaiki kondisi kulit Anda, mungkin ada kondisi serius yang mendasari di balik jerawat Anda, seperti jerawat vulgaris, dermatitis, keratosis, rosacea, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Jadi tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter kulit jika Anda memiliki masalah kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat.